Pernahkah anda memikirkan kenapa CINTA/LOVE selalu dilambangkan dalam bentuk HEART? (yang dalam bahasa inggris “heart” disini diterjemahkan sebagai jantung sebenarnya, bukan “hati”, karena hati lebih cocok diterjemahkan sebagai “liver”)
Well, saya akan coba berikan pandangan sebagai berikut:
Jantung, sebagaimana anda ketahui kalau anda dulu mengikuti pelajaran biologi SMP dengan baik dan benar, terdiri dari 4 (empat) bagian (chamber), yakni: serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri.
Selain itu, jantung itu sendiri juga merupakan sumber utama kehidupan kita (perhatikan kasus ketika orang bisa koma pada otaknya, mereka akan masih bisa hidup, tapi tanpa jantung yang berdenyut bisa dipastikan orang tersebut akan mendapatkan titel baru yakni ALM.)
Nah, kenyataan tersebut bisa ditafsirkan bahwa, OUR LOVE or OUR LIFE juga bisa didefinisikan terdiri dari 4 (empat) bagian juga, seperti yang terdefinisikan dibawah:
- Kebutuhan hidup akan pencipta (tuhan),
- Kebutuhan hidup akan diri sendiri (pribadi),
- Kebutuhan hidup akan pasangan hidup (kekasih/soulmate), serta
- Kebutuhan hidup akan keluarga (orang tua jika belum memiliki anak, ataupun anak-anak jika sudah berkeluarga)

Ketika keempatnya terpenuhi maka (semestinya) hidup anda akan sempurna. Kalau kata salah satu iklan yang sempat booming beberapa tahun yang lalu: “Bikin hidup lebih hidup”. Berkebalikan dari itu, ketika salah satu saja hilang, maka anda akan merasa there’s something missing inside your life.
Perhatikan bahwa dari keempat bagian itu, saya sama sekali tidak menyebut materi ataupun karir dan kesuksesan. Kenapa? Gampangannya begini, dulu di jaman purba, tanpa orang punya pekerjaan dan duit, mereka bisa tetap bertahan tanpa stress, jadi saya anggap itu faktor yang bisa dikesampingkan dalam hal ini.
Sekarang pertanyaannya (menegaskan pernyataan saya sebelumnya), apa yang terjadi kalau salah satu dari keempat faktor itu tidak ada dalam kehidupan anda?
Contoh yang pertama bisa anda lihat pada diri orang-orang yang kita sebut “gila” di pinggir-pinggir jalan. Mereka yang tidak lagi mengenali siapa diri mereka, jelas mereka tidak mempercayai tuhan, tidak peduli diri sendiri dan keluarga mereka, apalagi punya pasangan hidup. Keempat chamber itu tidak ada dalam diri mereka.
Kehilangan chamber akan diri sendiri, dengan hanya menyisakan ketiga chamber yang lain, bisa dicontohkan dari aksi terorisme yang cukup merajalela akhir-akhir ini. Mereka mempercayai kepercayaan mereka dengan sungguh, berkorban dan berjuang demi keyakinan, pasangan hidup, dan keluarga mereka, tapi tidak seberapa peduli akan kehidupan sendiri, sehingga bom bunuh diri bukanlah suatu ketakutan untuk dilakukan.
Contoh yang lain saya ambilkan dari salah satu acara yg cukup booming di televisi Indonesia akhir-akhir ini, Take Me Out Indonesia, dan Take Him Out Indonesia. Disitu memang benar anda akan menemukan orang-orang yang hanya iseng ikut-ikutan karena lagi jomblo dan mencari pacar tajir, tapi disitu pula anda akan menemukan orang-orang yang “High Quality Jomblo”, mereka yang sudah mapan, sukses dalam karir, pertemanan, dan kehidupan, tapi tidak memiliki pasangan hidup, sehingga kesuksesan, kehebatan dan materi yang sudah mereka kumpulkan secara berlimpah pun tidak terasa untuk bisa dinikmati sendirian, karena hidup mereka tidak lengkap.
Contoh terakhir ada di seorang entertainer Indonesia, Anang Hermansyah ketika dia berpisah dengan Krisdayanti. Dia cukup mengerti filosofi ini, sehingga akhirnya dia menulis sebuah lagu tentang itu ketika mereka bercerai, yang saya kutip 3 kalimat pertamanya (untuk menunjukkan ke-objektifan “akibat”, bukan “sebab”):
“Separuh jiwaku pergi, memang indah semua, tapi berakhir luka”
Well, mungkin sebenarnya agak sedikit meleset sih syairnya, karena mestinya dia cuma kehilangan Krisdayanti (pasangan hidup dia), dan dirinya sendiri masih hidup berkecukupan, anak-anak dan keluarga nya masih bersama dia, dan saya yakin Anang cukup beragama, sehingga mungkin kata-kata yang lebih tepat adalah “seperempat jiwaku pergi” :p tapi sepertinya kurang “menjual” kalo Anang menggunakan syair “seperempat” itu :p (kecuali kalau fansnya adalah penggemar matematika yang sangat nyaman ketika mendengar kata-kata seperempat, dan tiga perempat hehehe).
Beberapa contoh tersebut diatas, akhirnya memberikan gambaran bahwa keempat chamber ini akan berpengaruh dalam CINTA, HARAPAN HIDUP, dan KEHIDUPAN kita itu sendiri, yang sehingga selanjutnya dalam bahasan ini bisa dibagi menjadi 2 (dua):
- Mereka yang belum lengkap dalam memiliki keempatnya, selalu berusaha mengejar keempat chamber ini dalam hidupnya agar complete, atau
- Mereka yang pernah memilikinya secara lengkap, tapi kemudian kehilangan salah satu atau beberapa chamber sekaligus (bisa dalam kehilangan pasangan, kematian anggota keluarga, dll) .
Dalam hal ini poin kedua akan lebih berbahaya, karena ketika anda masih berada dalam poin pertama, maka akibatnya anda akan termotivasi (dalam kekurangan anda) untuk bisa menggapai keempat chamber tersebut. Tetapi sebaliknya, jika anda pernah merasa lengkap, dan kemudian “dipaksa” kehilangan salah satu darinya, hal ini akan sangat menjatuhkan motivasi dan semangat hidup anda secara fatal.
Kesimpulannya?
Jika anda sudah memiliki keempat chamber itu secara lengkap, saya ikut bersyukur bagi diri anda, dan semoga anda bisa menjaga dan mempertahankannya dengan baik. CHERISH WHAT U’VE GOT.
Jika anda belum memilikinya secara lengkap, tetaplah berjuang dalam melengkapi hidup anda. NEVER GIVE UP.
Jika anda pernah mendapatkannya, tetapi sekarang kehilangan salah satu darinya, maka anda bisa memilih salah satu dari 2 (dua) option berikut:
- Yakinlah bahwa anda akan menemukan kembali pengganti dari chamber yang hilang itu (entah itu a new beliefs in god, a new soulmate, or a new childrens to replace your parents),
- Kalaupun toh kehilangan itu terasa sangat berat, dan tidak memungkinkan bagi anda untuk menemukan kembali penggantinya, jangan memaksakan diri untuk mencari pengganti chamber yang hilang tersebut. Karena “terkadang” akan lebih baik membiarkan ruangan itu tetap kosong dan dipenuhi kenangan indah, daripada dipaksakan diisi dengan sesuatu yang tidak cocok bagi kita. Tapi satu yang pasti, STAY ALIVE. Tetaplah hidup, tetaplah berjuang untuk hidup, tumbuhkan kembali harapan hidup bagi anda, dan berikan arti kehidupan bagi orang lain di sekitar anda (baca: Memahami dan menjalani hidup). Karena dengan melakukan itu (siapa tahu), walaupun anda tidak bisa memiliki hidup anda secara lengkap, tapi anda bisa membuat hidup orang lain menjadi lebih lengkap selengkap a HUMAN HEART.